Wajib Tahu! Sejarah Asal Usul Vape Pertama kali di Dunia

Wajib Tahu Sejarah Asal Usul Vape Pertama kali di Dunia. Sejarah vape ternyata bisa dilacak lebih jauh dari yang kita kira. Ada klaim yang menyebutkan dokumen paten rokok elektrik pertama diajukan pada tahun 1927. Namun, bukti nyata berupa prototipe rokok elektrik baru muncul pada tahun 1963 oleh Herbert A. Gilbert. Penemuan ini belum menjadi tren seperti vape modern yang kita kenal sekarang.

Barulah pada tahun 1979-1980an, terobosan signifikan terjadi. Phil Ray dan Norman Jacobson, pelopor di bidang komputer, menciptakan variasi komersial pertama rokok elektrik. Mereka juga melakukan penelitian formal perdana untuk menciptakan alat penghantar nikotin. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal vape yang mulai dikenal luas pada awal abad ke-21, khususnya di pasaran Amerika Utara sebagai alternatif rokok yang dianggap lebih aman.

Wajib Tahu! Sejarah Asal Usul Vape Pertama kali di Dunia

Penemu Vape Pertama: Hon Lik dan Perjalanannya

Wajib Tahu Sejarah Asal Usul Vape Pertama kali di Dunia. Banyak yang mengira vape merupakan penemuan baru. Nyatanya, vape sudah ada sejak lama, dan penemunya adalah seorang ahli farmasi dari China bernama Hon Lik.

Pada tahun 2003, Hon Lik terinspirasi untuk menciptakan sebuah alat yang bisa membantu orang dapat berhenti merokok. Ia terdorong oleh pengalaman ayahnya yang meninggal akibat kanker paru-paru karena kebiasaan merokok. Hon Lik kemudian melakukan atau mengembangkan rokok elektrik pertama kali dengan menggunakan elemen pemanas untuk menguapkan cairan yang mengandung nikotin. Penemuannya ini kemudian dipatenkan pada tahun 2006 dan dipasarkan secara global pada tahun 2007.

Vape ciptaan Hon Lik menjadi populer di China dan negara-negara lain sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok tembakau. Seiring waktu, teknologi vape terus berkembang dan semakin banyak orang yang menggunakannya.

Meskipun vape tidak sepenuhnya bebas risiko, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa vape dapat membantu perokok untuk berhenti merokok dan mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan rokok tembakau. Hon Lik dan penemuannya telah memberikan dampak signifikan pada kesehatan masyarakat dan membantu banyak orang untuk hidup lebih sehat.

Asal Usul Kata “Vape”

Kata “vape” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “vaporize” yang berarti “menguap”. Kata ini kemudian diubah menjadi kata benda “vape” dan kata kerja “vaping” untuk merujuk pada tindakan menghisap rokok elektronik.

Penggunaan kata “vape” dan “vaping” menjadi populer seiring dengan meningkatnya popularitas rokok elektronik di awal tahun 2000-an. Kata-kata ini mudah diucapkan dan dipahami, dan secara akurat menggambarkan proses menghisap rokok elektronik, yaitu dengan menguapkan cairan yang mengandung nikotin dan perasa.

Saat ini, kata “vape” dan “vaping” telah menjadi kata-kata baru yang sangat umum digunakan pada seluruh dunia untuk merujuk pada rokok elektronik dan tindakan menghisapnya. Kata-kata ini telah masuk ke dalam kamus bahasa Inggris dan bahasa lain, dan menjadi bagian dari budaya populer.

Meskipun kata “vape” dan “vaping” berasal dari bahasa Inggris, penggunaannya tidak terbatas pada penutur bahasa Inggris saja. Kata-kata ini telah diadopsi ke dalam bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia, dengan adaptasi pelafalan dan penulisan yang sesuai dengan aturan bahasa masing-masing. Kata-kata ini mudah diucapkan dan dipahami, dan secara akurat menggambarkan proses menghisap rokok elektronik.

AIO: All-In-One Device untuk Vaping

AIO adalah singkatan dari All-In-One, yang mengacu pada perangkat vape yang menggabungkan semua komponen utama dalam satu unit. Perangkat ini berbeda dari vape tradisional yang terdiri dari beberapa bagian terpisah, seperti baterai, mod dan tank.

Keuntungan utama AIO:

  • Lebih ringkas dan portabel: AIO umumnya berukuran lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan vape tradisional, sehingga mudah dibawa kemana saja.
  • Lebih mudah digunakan: AIO biasanya memiliki pengaturan yang lebih sederhana dan tidak memerlukan pengetahuan teknis untuk menggunakannya.
  • Lebih hemat biaya: AIO umumnya lebih murah daripada membeli semua komponen vape tradisional secara terpisah.

Kekurangan AIO:

  • Pilihan yang lebih terbatas: AIO umumnya memiliki pilihan rasa dan pengaturan yang lebih terbatas dibandingkan vape tradisional.
  • Keterbatasan daya: AIO umumnya memiliki baterai yang lebih kecil dan tidak dapat menghasilkan daya yang sama dengan vape tradisional.
  • Kesulitan dalam mengganti komponen: AIO umumnya tidak memungkinkan penggantian komponen individual seperti baterai atau tank.

Kesimpulan:

AIO adalah pilihan yang tepat bagi vapers yang menginginkan perangkat yang ringkas, mudah digunakan, dan hemat biaya. Namun, AIO mungkin tidak ideal bagi vapers yang menginginkan pilihan rasa dan pengaturan yang lebih banyak, atau yang membutuhkan daya yang lebih besar.

Legalitas Vape di Seluruh Dunia: Sebuah Perbedaan Besar

Vape pertama kali ditemukan di China pada tahun 2003. Popularitasnya quickly soared dibeberapa tahun, vape telah tersedia berbagai jenis ragam dan sudah di konsumsi di berbagai negara di seluruh dunia. Namun, legalitas vape di setiap negara berbeda-beda.

Negara-negara yang melegalkan vape:

  • Amerika Serikat: Vape legal di semua negara bagian di AS. Namun, terdapat beberapa regulasi yang mengatur penggunaannya, seperti larangan penjualan vape kepada anak di bawah umur.
  • Kanada: Vape legal di Kanada. Pemerintah Kanada telah menerapkan beberapa regulasi untuk memastikan keamanan dan kualitas vape, seperti larangan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam pembuatannya.
  • Inggris: Vape legal di Inggris. Pemerintah Inggris telah menerapkan beberapa regulasi untuk mengendalikan penggunaan vape, seperti larangan iklan vape di media massa.

Negara-negara yang melarang vape:

  • Singapura: Vape dilarang di Singapura. Pemerintah Singapura melarang penjualan, impor, dan penggunaan vape karena dianggap berbahaya bagi kesehatan.
  • Thailand: Vape dilarang di Thailand. Pemerintah Thailand melarang penjualan, impor, dan penggunaan vape karena dianggap sebagai produk tembakau.
  • India: Vape dilarang di beberapa negara bagian di India. Pemerintah India melarang penjualan dan penggunaan vape karena dianggap berbahaya bagi kesehatan.

Kesimpulan:

Legalitas vape di seluruh dunia bervariasi. Beberapa negara melegalkan vape dengan regulasi yang ketat, sementara negara lain melarangnya sepenuhnya.

Perkembangan teknologi vape dan penelitian tentang dampaknya terhadap kesehatan terus berlangsung. Di masa depan, legalitas Rokok Elektrik di seluruh dunia memungkinkan akan terus mempunyai perkembangan dan akan ada perubahan.